hewanismeme – Apa meme yang paling ikonik? Pertanyaan ini sering muncul ketika kita berbicara soal budaya internet. Meme bukan sekadar gambar lucu dengan teks singkat; ia telah berevolusi menjadi simbol komunikasi digital yang mencerminkan humor, sindiran sosial, hingga fenomena budaya pop. Mari kita kupas lebih dalam berbagai meme yang dianggap paling ikonik sepanjang masa.
Sejarah Singkat Lahirnya Meme Internet
Istilah meme pertama kali diperkenalkan oleh Richard Dawkins dalam bukunya The Selfish Gene (1976). Dawkins mendefinisikan meme sebagai unit budaya yang menyebar dari satu orang ke orang lain, mirip seperti gen. Di era digital, meme mengambil bentuk gambar, video, hingga teks yang viral di media sosial.
Mengapa Meme Bisa Jadi Ikonik?
Sebuah meme disebut ikonik jika:
-
Dikenal luas lintas generasi dan platform.
-
Memiliki daya tahan lama (tidak sekadar viral sesaat).
-
Digunakan berulang kali dalam berbagai konteks.
-
Mencerminkan zeitgeist atau semangat zaman.
Meme Distracted Boyfriend
Siapa yang tak kenal foto seorang pria yang menoleh pada wanita lain sementara pacarnya memasang ekspresi kesal? Meme ini muncul pada 2017 dan langsung mendunia. Formatnya sederhana namun fleksibel, bisa dipakai untuk menggambarkan dilema, godaan, hingga prioritas hidup yang berubah.
Doge: Ikon Internet Abadi
Meme Doge berasal dari foto anjing Shiba Inu bernama Kabosu. Dengan teks berbahasa Inggris patah-patah seperti such wow, much cool, meme ini menjadi simbol humor internet awal 2010-an. Bahkan, Doge melahirkan Dogecoin, sebuah cryptocurrency bercanda yang kini bernilai miliaran dolar.
Grumpy Cat: Ekspresi Kesal yang Tak Pernah Lekang
Kucing dengan wajah masam bernama Tardar Sauce ini meledak pada 2012. Ekspresi “kesal permanen”-nya jadi bahan olok-olok universal untuk menggambarkan suasana hati buruk. Meme ini membuktikan bahwa hewan peliharaan bisa jadi selebriti dunia maya.
Success Kid: Harapan dan Kemenangan Kecil
Foto bayi mengepalkan tangan dengan wajah penuh tekad dikenal sebagai Success Kid. Meme ini sering digunakan untuk merayakan kemenangan kecil dalam hidup, dari sekadar dapat makanan gratis hingga lolos ujian sulit.
Pepe the Frog: Dari Meme Lucu Jadi Kontroversi
Awalnya Pepe hanyalah karakter kartun ciptaan Matt Furie. Namun, pengguna internet menjadikannya simbol ekspresi beragam, mulai dari lucu, sedih, hingga marah. Sayangnya, di kemudian hari Pepe sempat dipakai kelompok ekstrem, membuatnya kontroversial.
Woman Yelling at a Cat
Meme ini menggabungkan dua gambar: wanita berteriak dalam acara reality show dan kucing putih yang duduk di meja dengan ekspresi datar. Kombinasi absurd ini menjadikannya bahan humor yang sulit dikalahkan.
Harold: Hide the Pain Harold
Foto pria paruh baya dengan senyum kikuk tapi mata penuh beban ini jadi viral sebagai representasi penderitaan tersembunyi. Banyak netizen menggunakannya untuk menggambarkan “kepura-puraan bahagia” dalam kehidupan sehari-hari.
Gangnam Style & Era Meme Video
Tak hanya gambar, video pun bisa jadi meme. Lagu Gangnam Style oleh Psy (2012) melahirkan tren parodi global. Ini menjadi bukti bahwa meme mampu melintasi bahasa dan budaya.
Among Us: Sus Culture
Game Among Us mempopulerkan kata “sus” (suspicious). Meme yang lahir darinya menggambarkan kecurigaan, pengkhianatan, hingga humor absurd khas generasi Z.
Meme Lokal Indonesia yang Ikonik
Bukan hanya dunia internasional, Indonesia juga punya meme legendaris:
-
Om Telolet Om (2016) yang viral hingga ke DJ internasional.
-
Mukidi sebagai tokoh fiksi humor di media sosial.
-
Receh Twitter dengan plesetan khas anak bangsa.
Kenapa Meme Bisa Jadi Alat Komunikasi Digital?
Meme berfungsi layaknya bahasa universal: cepat dipahami, fleksibel, dan penuh makna. Netizen bisa mengungkapkan perasaan kompleks hanya dengan sebuah gambar atau GIF. Meme juga jadi cara menyindir isu politik, budaya pop, hingga gosip selebriti.
Apa Meme yang Paling Ikonik di Era Sekarang?
Jika ditanya apa meme yang paling ikonik, jawabannya bisa subjektif. Namun, berdasarkan popularitas global dan daya tahannya, Doge, Distracted Boyfriend, dan Grumpy Cat masih menduduki puncak. Di Indonesia, “Om Telolet Om” tetap tak tergantikan sebagai fenomena kultural.
Meme sebagai Cermin Budaya Digital
Pada akhirnya, apa meme yang paling ikonik tidak bisa ditentukan satu saja. Setiap era punya “juara” masing-masing yang merepresentasikan zamannya. Meme adalah cermin budaya digital—humor, kritik, dan kreativitas bercampur jadi satu dalam format sederhana yang bisa dinikmati siapa saja.
